Wednesday, March 03, 2010
Tentang 'Jodoh';
bahwa sesuatu yang sudah di atur Tuhan sekalipun harus diusahakan
Besok ada ujian bahasa Inggris sementara aku belum punya bukunya. Jangankan mempunyai, melihat diktatnya saja belum. Semua karena beberapa waktu lalu ada pengumuman di kuliah bahwa ujian bahasa Inggris untuk orang luar Mesir ditiadakan. Bahkan jadwal yang tertempel di kuliah sekalipun jelas-jelas tertulis khusus untuk orang Mesir.

Menyusul kemudian beberapa hari lalu, waktu aku ujian tanggal 12, ada pengumuman susulan bahwa ujian bahasa Inggris untuk orang Mesir dan luar Mesir yang berbahasa Arab. Artinya, ada perkembangan yang belum final dan sewaktu-waktu bisa kembali berubah. Dan sampai hari itu aku masih tenang-tenang saja karena tetap tidak akan diujikan.

Tiba-tiba saja ada berita bahwa bahasa Inggris akan diujikan untuk semua mahasiswa; Mesir, non-Mesir yang berbahasa Arab maupun yang tidak. Terang saja kabar ini membuatku sedikit gelagapan dan kelimpungan. Yah, sedikit saja karena memang bahasa Inggris bisa dianggap pelajaran yang paling mudah oleh mahasiswa asing, khususnya Indonesia. Tapi tidak bagi orang Mesir tentunya. Dan yang perlu dicatat adalah; aku sama sekali tidak meremehkan pelajaran ini. Hanya saja dibanding dengan mata kuliah yang lain, bahasa Inggris adalah yang paling mudah. Itu saja catatannya.

Akhirnya, hari ini aku meminta seorang kawan membelikan buku bahasa Inggris dan aku akan mengambilnya di H-10. Setelah Ashar aku pergi ke H-10 sekaligus mencari tahu hal-hal yang penting mengenai pelajaran ini. Sekitar jam delapan malam aku pulang, kembali ke rumah.

Di halte akhir, aku lihat ternyata bus 69 jurusan Qatameya sudah penuh dan terpaksa aku menunggu bus selanjutnya. Karena malas menunggu lama, akhirnya aku naik bus lain dengan resiko mesti pindah di tengah jalan. Kupikir tidak mengapa, setidaknya itu pilihan yang lebih baik daripada menunggu lama di halte dan kedinginan. Setelah aku naik, tiba-tiba ku lihat ada 69 lain yang sudah nyaris penuh dan hampir berangkat, seketika itu juga aku turun dan pindah bus. Tapi ternyata bus berhenti dulu agak lama, sekitar 10 menit sambil menunggu penumpang penuh. Dan aku jenuh ketika kembali menunggu seperti ini. Lalu ketika ku lihat ke jendela, ada bus 73 dengan jurusan sama, Qatameya. Akhirnya aku putuskan turun dan mengejar bus 73 itu. Masih ada beberapa tempat kosong dan pasti akan langsung berangkat.

Tidak aku duga, ternyata bus 73 yang aku naiki ketika pulang adalah bus yang sama dengan yang aku naiki ketika berangkat. Dan seketika itu juga aku mengamini kata pepatah; jika sudah jodoh tidak akan ke mana. Akan tetapi ada yang perlu digaris-bawahi; bahwa jodoh yang tidak akan ke mana sekalipun harus diusahakan, harus diperjuangkan. Seperti ketika aku berpindah dari satu bus ke bus yang lainnya sampai pada akhirnya menaiki bus yang sama dengan yang aku naiki ketika berangkat.

[Kairo sedang musim dingin dan aku berada di tengah ujian dan berpikir tentang jodoh...Hahaha]


Qatameya
18 Januari 2009










 
posted by elchecago at 10:05 PM | Permalink |


0 Comments: